Jakarta - Budayawan sekaligus politisi Sujiwo Tejo mengungkapkan, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang urakan seperti sosok Ken Arok atau Nagabonar, yang dengan keurakannya mampu menjadi pemimpin yang besar.
"Saya membayangkan pemimpin yang urakan seperti Ken Arok dan Nagabonar, dalam satu dua periode ke depan. Saya pikir kita butuh pemimpin yang mampu mendobrak," kata Tejo, saat peluncuran buku terbarunya di Istora Senayan, Jakarta, Jum`at (16/3) siang.
Dengan pemimpin yang urakan, lanjut Tejo, Indonesia dapat memperbaharui kembali kontrak kerja energi dengan luar negeri, yang merugikan negara kita. Karena kalau kita selalu mengikuti pakem, bangsa kita akan terus dijajah.
Menurutnya, ada perbedaan penting antara urakan dan kurang ajar. "Kalau kurang ajar itu menimbulkan sakit hati orang, kalau urakan itu bisa membuat orang lain tersenyum, karena orang akan mengerti tujuannya untuk urakan" ujar pria yang biasa dikenal sebagai dalang edan ini.
Melihat carut-marutnya hukum di negeri ini, menurut Tejo, jika memang perlu, presiden lakukan intervensi untuk memperbaiki hukum di negeri ini, meskipun hal tersebut dilarang oleh Undang-Undang.
Pria yang pernah berprofesi sebagai wartawan ini juga berpesan agar rakyat tidak lagi memilih pemimpin yang jaga imej. "Kita butuh pemimpin yang jujur, karena terbukti pemimpin yang jaga image sangat potensial melakukan korupsi," katanya.
Pada kesempatan tersebut Tejo juga mengungkapkan keprihatinannya melihat banyak calon pemimpin yang jaim, baik pilkada maupun presiden, dan pada akhirnya yang terlihat hanya keburukan-keburukannya.
Meski kritikannya bermuatan politis, pria kelahiran Jember, 31 Agustus 1962 ini menolak bila dirinya dicalonkan sebagai pemimpin bangsa. "Saya seniman saja, saya sebagai wacana saja, saya dibelakang orang yang mau maju." ujarnya, seraya tertawa. [WS]
Sumber :www.gatra.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar