Sabtu, 17 Maret 2012

FCUBED,Teknologi Baru Penyulingan Air

Jakarta - Air bersih merupakan kebutuhan mutlak setiap orang. Namun di beberapa wilayah Indonesia, air bersih sulit untuk didapat. Hal ini dikarenakan pencemaran, kandungan garam yang berlebih, atau mengandung zat berbahaya lainnya.  Kini telah ditemukan teknologi yang diinamai FCUBED, yang berfungsi mengubah air dari mana pun berasal, menjadi air yang layak untuk langsung diminum.

Chief Executive FCUBED Peter Johnstone, saat ditemui Kantor Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Kamis (15/3), mengklaim bahwa FDUBED mampu mengubah air dari mana pun asalnya, seperti air laut, air tanah, bahkan air yang terkontaminasi, menjadi air layak minum dengan menggunakan teknologi desalinasi.

Johnstone menambahkan, proses desalinasi ini melalui tiga tahap, yakni memanaskan solar energi untuk menguapkan air, proses mengkondensasi (mengembunkan) kembali, lalu terakhir menangkap air yang telah tersuling. "Proses air-gas-air ini cukup untuk membunuh bakteri dan zat berbahaya yang terkandung di dalam air," ujar Johnstone.

Proses penguapan air menggunakan teknologi panel Carocell, untuk meningkatkan suhu air dalam scolar collector, sehingga penguapan dan kondensasi dalam panel meningkat lebih sempurna. Panel ini didesain secara canggih, geometris, dan mudah dirawat, serta harganya yang terjangkau.

Panel Carocell juga mencakup teknologi Zero Liquid Discharge yang mampu mengubah limbah, dan menghasilkan kombinasi antara air minum dengan garam (hasil fraksinasi garam). Garam ini dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, juga memiliki nilai ekonomis yang bisa digunakan oleh masyarakat.

Karena tidak menggunakan listrik, penggunaan panel ini dapat menghemat semua bahan bakar yang dibutuhkan untuk memasak air seperti kayu bakar, minyak tanah, dan gas. Sehingga, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam kondisi terendah, 20 derajat celcius, panel ini dapat memanaskan sebanyak 16 liter air per hari.

Teknologi ini telah diterapkan di 26 negara termasuk India, Bangladesh, Malaysia, dan Dubai. Secara khusus, FCUBED berkeinginan untuk membangun pabrik di Indonesia dengan investasi sebesar 10 juta AS. Johnstone mengungkapkan, melalui pabrik ini, ia akan menyuplai semua FCUBED ke 26 negara di dunia.

Karena teknologinya tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Kesejahteraan Rakyat, dan FCUBED, menggelar presentasi bersama bertemakan Pemanfaatan Tenaga Surya Untuk Alat Pemroses Air Bagi Kesejahteraan Rakyat Indonesia di Aula BPPT, Jakarta.

"Kita harus segera memperoleh solusi untuk mendapatkan pasokan air bersih, di berbagai daerah Indonesia, yang sudah mencapai tahap kritis," kata Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Indroyono, dalam rapat koordinasi ini. [WS]
Sumber :www.gatra.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar