Senin, 12 Desember 2011

Tangani Dampak Perubahan Iklim, Perlu Partisipasi Masyarakat


Pemkot Blitar bertekad untuk terus mengedepankan partisipasi masyarakat di dalam upaya penanganan dampak perubahan iklim, dmulai pada tahun 2011 ini. Upaya ini tidak lepas dari perwujudan kerja sama Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Republik Jerman, dengan Kota Blitar menjadi salah satu pilot project-nya.

Demikian diungkapkan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Daerah (KLHD) Kota Blitar, Ir. Made Sukawardhika, Dip.L. Dia melanjutkan, sebagai salah satu daerah pilot project, Kota Blitar setara dengan 9 daerah lainnya di Indonesia, dan mendapat dukungan untuk membuat aksi rencana dampak perubahan iklim.
Selain pembuatan rencana aksi dampak perubahan iklim itu, Kota Blitar juga harus mencari solusi dan sikap akan fenomena perubahan iklim. Karena itu, masyarakat Kota Blitar telah dibekali sejumlah ahli dari Pemerintah Republik Jerman untuk mengidentifikasi permasalahan perubahan iklim yang terjadi di Kota Blitar, terangnya.
Dari pengetahuan ini, imbuh Kepala KLHD Kota Blitar, diharapkan timbul kesadaran dari masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya dampak negatif fenomena perubahan iklim ini. Laboratorium nyata untuk itu telah ditempatkan Kota Blitar di wilayah Kelurahan Pakunden melalui program Kampung Iklim.
Dipilihnya Kelurahan Pakunden tidak lepas dari kompleksnya permasalahan lingkungan hidup di sana. Kelurahan Pakunden juga dapat dikatakan sebagai miniatur Kota Blitar, karena masih kayanya potensi sumberdaya alam, tidak hanya di darat, tetapi di juga di perairan melalui beberapa sumber mata airnya, jelasnya.
Kepala KLHD Kota Blitar menambahkan, pelaksanaan program yang berkaitan dengan penanganan dampak perubahan iklim ini menjadi penting untuk dilakukan, mengingat banyaknya dampak positif yang dapat dipetik. Selain guna melestarikan lingkungan hidup dan habitat di dalamnya, juga berguna untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pada sektor pertanian misalnya, jika penanganan dampak perubahan iklim ini dapat dijalankan dengan baik, maka produksi pertanian di Kota Blitar akan mengalami peningkatan dan berpengaruh pada semakin kuatnya ketahanan pangan. Juga meminimalisasi resiko timbulnya penyakit pada bidang kesehatan, sebagai contoh lainnya, pungkasnya.

Sumber :
http://blitarkota.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar