Jumat, 30 Desember 2011

Manfaat Tempe Bagi Kesehatan Tubuh

Berikut adalah beberapa jenis nutrisi yang terkandung di dalam tempe :
1. Vitamin B12

Tempe merupakan salah satu jenis dari sedikit makanan nabati yang mengandung vitamin B12. Secara umum, para vegetarian ketat yang tidak mengkonsumsi produk susu dan telur mungkin memerlukan suplemen B12.

Kamis, 29 Desember 2011

6 Manfaat Mendengarkan Musik Bagi Kesehatan

Mendengarkan musik bukanlah sekedar hiburan semata. Tanpa Anda sadari, alunan musik sebenarnya telah memberikan perubahan suasana hati dan bahkan membantu Anda untuk berkonsentrasi.

Kasus DBD turun 2011

Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa kasus demam berdarah dengue (DBD) secara nasional cenderung turun pada 2011 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pada tahun 2011 jumlah kasus sebanyak 49 ribu, dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 156 ribu atau tahun 2009 sebanyak 158 ribu kasus," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Senin.

Secara detail, untuk tahun 2011 hingga Oktober jumlah kasus DBD adalah sebanyak 49.486 kasus dan 403 kematian atau tingkat insiden rate (IR) 20,83 per 100.000 penduduk dan
"case fatality rate" (CFR) 0,81 persen.

Sedangkan 2010, jumlah kasus sebanyak 156.086 dengan 1.358 kematian, IR 65,70 per 100.000 penduduk dan CFR 0,87 persen dan pada tahun 2009 jumlah kasusnya adalah 158.912 dengan 1.420 kematian, IR : 68,22 per 100.000 penduduk serta CFR 0,89 persen.


Tjandra mengingatkan bahwa DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes (Ae).


"Ae aegypti merupakan vektor yang paling utama, namun spesies lain seperti Ae albopictus yang juga menularkan dengue terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut," ujarnya.


Sedangkan siklus penularan DBD, dijelaskan Tjandra, yaitu nyamuk Aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia), yaitu dua hari sebelum panas sampai lima hari setelah demam timbul.


Nyamuk menjadi infektif 8-12 hari sesudah mengisap darah penderita yang sedang viremia (periode inkubasi ekstrinsik) dan tetap infektif selama hidupnya.


Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain.


"Setelah digigit, masa inkubasi di tubuh manusia selama rata-rata selama 4-6 hari kemudian timbul gejala awal penyakit," ujarnya.


Untuk mencegah penularan, Tjandra menyarankan langkah sederhana 3M, yaitu menguras, menutup dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas sehingga tidak menjadi tempat genangan air yang menjadi tempat hidup dan berkembang biak nyamuk.


"Selain itu juga disarankan 3M plus, dengan plus ini berarti membubuhkan larvasida pada air mandi, memelihara ikan pemakan jentik di kolam maupun mencegah gigitan nyamuk dengan memasang kawat kasa, menggunakan kelambu atau mengoleskan repellant (losion pengusir nyamuk) di badan," katanya.


Kemkes juga mengingatkan bahwa selama musim hujan nyamuk banyak yang berkembang biak dengan banyaknya genangan air sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk menghindarkan dari penyakit DBD.


sumber : http://www.antaranews.com/

Rabu, 28 Desember 2011

8 Kritik Pendidikan 2011 versi PGRI

JAKARTA - Berbagai kebijakan dalam dunia pendidikan Indonesia sepanjang 2011 menuai beragam kontroversi. Meski terdapat kebijakan positif, namun tidak jarang kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah berdampak buruk dalam dunia pendidikan.

Boediono: Sekolah Jangan Cuma Cari Ijazah

Jakarta Wapres Boediono beraudiensi dengan siswa-siswi Taruna Nusantara. Boediono pun berpesan agar sekolah jangan hanya mencari ijazah, tetapi mencari ilmu dan membentuk sikap seutuhnya.

Selasa, 27 Desember 2011

Puluhan Rumah Rusak Parah Akibat Puting Beliung di Tegal

Tegal, Puluhan rumah di kelurahan Slorok Kecamatan Tegal Timur kota Tegal rusak parah akibat terjangan angin puting beliung, Selasa (27/12) malam. Sebagian di antaranya tertimpa pohon tumbang yang mengenai bagian atap dan sisi rumah warga. Tidak ada korban dalam peristiwa ini namun puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi , sementara aliran listrik di lokasi kejadian putus total.

Senin, 26 Desember 2011

TERIGU LONTONG KUPANG KHAS PASURUAN

Jangan tanya kekayaan kuliner di Indonesia. Mulai makanan yang lumrah hingga makanan dengan bahan dasar yang tidak biasa tersimpan menjadi kekayaan kuliner bangsa. Kekayaan kuliner tersebut juga memiliki cita rasa yang menggugah selera. Tak heran jika bangsa Indonesia begitu dimanjakan dengan beragam kuliner yang menarik untuk dicicipi. Salah satunya adalah Lontong Kupang khas Pasuruan.

Perlancar Program E-KTP, Pelayanan Umum Dipindahkan

Sejak dimulainya pelayanan Elektronik KTP (E-KTP) pasca launching 26 September 2011 lalu, tempat pelayanan umum di Kantor Kecamatan Sukorejo Kota Blitar dipindahkan dari tempat pelayanan sebagaimana biasanya ke ruang trantip. Hal ini dilakukan karena tempat pelayanan umum, konsentrasi digunakan untuk pembuatan E-KTP hingga sekitar 31 Desember 2011 mendatang. Pernyataan ini disampaikan Haryanto, SE, Camat Sukorejo Kota Blitar saat dikonfirmasi dhi ruang kerjanya Selasa (24/12).

Menurutnya, pelayanan secara umum untuk masyarakat sengaja di alihkan ke ruang yang lain, karena ingin pelayanan E-KTP di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar berjalan dengan baik. Pelayanan umum yang dimaksud, seperti proses pembuatan surat menyurat seperti Kartu Keluarga, termasuk pelayanan KTP regular. Hal ini dilakukan agar semua pelayanan bisa berjalan dengan baik. Meski pelayanan umum dipindahkan, tidak ada kendala. Karena semua sudah diantisipasi dengan baik. Menyinggung tentang personil menurutnya sudah cukup dengan melibatkan petugas sekitar 12 orang. Sejumlah petugas ini bekerja mulai pukul 07.30 hingga sekitar pukul 21.00 WIB, sesuai dengan jadwal yang sudah terbagi

Minggu, 25 Desember 2011

5 Buah yang Baik Untuk Penolak Penyakit Flu

Cuaca yang tidak bersahabat seperti akhir-akhir ini cenderung membuat tubuh rentan terhadap flu. Makan yang cukup dan bergizi kadang tak cukup untuk mencegahnya. Konsumsi buah segar yang benar bisa membantu mencegah flu. Buah apa saja sih yang sebaiknya dikonsumsi?

Selasa, 20 Desember 2011

Apa itu Kesetiakawanan Sosial..?

Sejarah
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional diabadikan dari peristiwa sejarah tanggal 20 Desember 1948, yaitu ketika terjalin kemanunggalan TNI dan rakyat persis sehari setelah agresi militer Belanda. Dua kekuatan milik bangsa Indonesia yakni TNI dan rakyat bahu membahu dalam perjuangan bersenjata untuk mengenyahkan penjajahan Belanda. Kesetiakawanan yang tulus, dilandasi rasa tanggung jawab yang tingi kepada tanah air (pro patria) menumbuhkan solidaritas bangsa yang sangat kuat untuk membebaskan tanah air dari cengkraman agresor. Rakyat memberikan apa saja yang menjadi miliknya untuk membantu perjuangan para pahlawannya. Sebaliknya para prajurit TNI selalu siap melindungi rakyat dari angkara murka penjarah milik rakyat. Rakyat dari semua golongan turut bertempur, mereka menolong dan merawat para prajurit yang terbunuh maupun terluka.

Kesetiakawanan sosial nasional tercermin dalam lintasan sejarah dari masa ke masa, Tahun 1928, nilai ini tampil melandasi tercetusnya Sumpah Pemuda, yang sangat fenomenal. Tahun 1945 mengejawantah dalam format yang mengilhami Proklamasi Kemerdekaan. Tahun 1948 mendorong bangkitnya kemanunggalan TNI dan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan. Tahun 1965 kesetiakawanan sosial mewujudkan diri dalam format keterpanggilan menumpas komunisme.

Nilai inilah yang mendasari persatuan dan kesatuan bangsa Indoensia sehinga meskipun bangsa Indonesia serba Bhineka namun tetap Tunggal Ika.

Kesetiakawanan sosial yang dalam sejarah telah terbukti keampuhannya sebagai sistem persenjataan sosial yang terandalkan, akan senantiasa memiliki relevansi di sepanjang sejarah perjuangan bangsa kita untuk masa kini dan masa mendatang, dekat maupun jauh.
Apa itu kesetiakawanan sosial?
Kesetiakawanan sosial (solidaritas sosial) adalah perasaan seseorang yang bersumber dari rasa cinta kepada kehidupan bersama sehingga diwujudkan dengan amal nyata berupa pengorbanan dan kesediaan menjaga, membela, maupun melindungi terhadap kehidupan bersama.

Kesetiakawanan sosial adalah ciri/sifat yang berangkat dari sikap dan perilaku untuk bersimpati dan berempati kepada orang lain. Rasa simpati dapat terjalin secara timbal balik, jika kita saling mengenal dan mendalami. Jika kita bersimpati kepada orang lain, orang lain pun tentu akan bersimpati kepada kita. Sebaliknya, empati dapat terjalin dari seseorang, tanpa harus orang lain berempati kepada kita.

Dari pengertian kesetiakawanan tersebut kita bisa merasakan atau menilai rasa kemanusiaan seseorang. Rasa kesetiakawanan bermakna:
  • Kepentingan pribadi tetap diletakkan dalam kerangka kesadaran kewajiban sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat;
  • Kewajiban terhadap masyarakat dan bangsa dirasakan lebih besar dari kepentingan pribadinya.
Adapun nilai moral yang terkandung dalam kesetiakawanan sosial diantaranya sebagai berikut:
  • Tolong menolong. Nilai moral ini tampak dalam kehidupan masyarakat, seperti: tolong menolong sesama tetangga. Misalnya membantu korban bencana alam atau menengok tetangga yang sakit.
  • Gotong-royong, misalnya menggarap sawah atau membangun rumah.
  • Kerjasama. Nilai moral ini mencerminkan sikap mau bekerjasama dengan orang lain walaupun berbeda suku bangsa, ras, warna kulit, serta tidak membeda-bedakan perbedaan itu dalam kerjasama.
Nilai kebersamaan. Nilai moral ini ada karena adanya keterikatan diri dan kepentingan kesetiaan diri dan sesama, saling membantu dan membela. Contohnya menyumbang sesuatu ke tempat yang mengalami bencana, apakah itu kebanjiran, kelaparan atau diserang oleh bangsa lain.

Yang namanya kemanusiaan dan sosial sudah tidak mengenal yang namanya kelompok maupun suku. Memang harus bersama-sama untuk saling tolong-menolong.
Misalnya dengan program rehabilitasi rumah tidak layak huni, yang diinginkan adalah tidak hanya memperbaiki rumah dengan dana sebesar Rp10 juta per unit tapi juga bagaimana dengan membangun rumah secara bersama-sama antara masyarakat dan organisasi sosial dapat membangun rasa kesetiakawanan sosial.
Mengapa HKSN diperingati..?
Dalam rangka menumbuhsuburkan semangat kesetiakawanan sosial secara berkesinambungan maka Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) diselenggarakan setiap tahun, agar sampai kapanpun semangat ini tetap mewarnai tatanan kehidupan dan penghidupan bangsa kita.

Di tengah kehidupan yang cenderung mementingkan diri sendiri ini, masih adakah kesetiakawanan sosial di antara kita? Masihkah kita memiliki rasa perduli terhadap penderitaan dan kesusahan orang lain? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini muncul ketika dalam dunia yang makin modern dan mengglobal ini seolah-olah hubungan antar manusia bersifat fungsional dan hanya bertolak dari kepentingan semata.

Sebagai bangsa, kita tidak boleh membiarkan perasaan seperti itu berkembang tanpa kendali. Kita harus membangun bangsa dan negara, di atas kepribadian kita sendiri. Untuk itu perasaan senasib dan sepenanggungan, perasaan kebersamaan dan kegotongroyongan, tetap harus kita jaga dan kita pelihara. Tanpa nilai-nilai itu, bangsa kita akan mengalami krisis identitas. Dunia memang makin mengglobal. Namun, hendaknya globalisasi tidak menyebabkan hancurnya nilai-nilai yang menjadi ciri khas dari suatu bangsa. Nilai-nilai luhur yang kita anut itu adalah warisan bersama yang wajib kita pelihara. Dengan nilai-nilai luhur itu pula bangsa dan negara kita dapat berdiri kokoh.
Peringatan Hari Sosial atau Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tersebut merupakan upaya untuk mengenang, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesatuan, kegotongroyongan dan kekeluargaan rakyat Indonesia yang secara bahu membahu mempertahankan kedaulatan bangsa atas pendudukan kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia oleh tentara Belanda
Contoh meningkatkan kemampuan menciptakan kehidupan yang berlandaskan prinsip-prinsip kesetiakawanan sosial:
1. Membiasakan membantu korban bencana alam.
Dalam penjelasan sebelumnya bahwa kehidupan setiap manusia akan bermakna apabila kehidupannya berazaskan kebersamaan. Secara kodrati pun manusia selalu dituntut hidup sebagai makhluk sosial di samping sebagai makhluk individu.
Nah, bagaimana cara atau apa yang seharusnya dilakukan untuk membantu korban bencana alam? Yang harus dilakukan antara lain:
  • Bantulah dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan atau mempertimbangkan untung ataupun rugi.
  • Membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing.
  • Jangan menyinggung perasaan orang yang tertimpa musibah.
  • Bersikap sabar serta lembut dalam bertutur kata.
  • Jika bisa dahulukan mana yang bisa diprioritaskan.
  • Bantuan diusahakan yang bersifat mendidik.
2. Ikut bekerjasama untuk kepentingan umum.
Contoh perbuatan yang dilakukan seperti:
  • Kerja bakti di lingkungan RT, misal membersihkan got, membersihkan tempat ibadah
  • Kerja bakti atau gotong-royong membangun jalan, jembatan.
  • Menjaga fasilitas umum dan lain sebagainya.
3. Meningkatkan semangat kekeluargaan.
Untuk meningkatkan semangat kekeluargaan nilai-nilai kesetiakawanan atau kerjasama dapat diterapkan melalui bentuk-bentuk kegiatan. Contoh:
1. Di lingkungan keluarga, bentuk kegiatannya seperti:
     - Makan bersama dengan seluruh anggota keluarga.
     - Beribadah bersama.
     - Silaturahmi kepada sanak famili dan lain sebagainya.
2. Di lingkungan sekolah, bentuk kegiatannya seperti:
     - Membentuk kelompok belajar.
     - Mengumpulkan dana untuk menolong orang lain yang mengalami musibah.
     - Kerja bakti.
     - Bakti sosial dan lain sebagainya
Upaya penanaman Kesetiakawanan Sosial
Upaya menanamkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial, harus dimulai sejak dini. Kita harus memulainya dari lingkungan sosial terdekat. Kita dapat melakukan internalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai kesetiakawanan sosial, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan akhirnya pada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Di lingkungan keluarga, boleh dikatakan, tidak ada keluarga yang tidak mempunyai masalah.
Ada saja anggota keluarga yang menderita sakit, kekurangan biaya, baik untuk keperluan sehari-hari, maupun untuk pendidikan dan kesehatan. Akankah kita membiarkan anggota keluarga kita itu terus-menerus berada dalam kesusahan? Tentu tidak. Anggota keluarga yang lain, tentu berkewajiban untuk membantu. Paling tidak, meringankan kesulitan yang dihadapi.

Dalam kehidupan masyarakat, di kampung dan di desa, serta di sekitar tempat tinggal kita, orang yang mengalami kesulitan dan kesusahan selalu ada. Akankah warga desa atau para tetangga akan membiarkan saja kesulitan dan kesusahan yang menimpa warga dan tetangganya itu? Tentu tidak boleh. Sesama warga harus saling membantu, apapun yang dapat disumbangkan untuk meringankan kesulitan warga yang lain. Seluruh warga harus merasa bahwa kesulitan yang menimpa satu warga, adalah masalah bersama, yang perlu penanganan bersama. Tentu orang yang mengalami kesulitan juga harus bersikap aktif dan berupaya sungguh-sungguh untuk mengatasinya, tanpa semata-mata mengharapkan bantuan warga yang lain.

Demikian pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di negara manapun, selalu ada warga yang kaya dan yang miskin. Selalu saja ada bencana, baik bencana alam maupun bencana yang lain. Haruskah sebagai bangsa, mereka diam saja menyaksikan musibah yang menimpa saudara-saudara sebangsanya, tanpa rasa peduli? Sebagian orang menganggap, semua itu tanggung jawab Pemerintah, bukan tanggung jawab masyarakat dan dirinya. Pemerintah tentu tidak tinggal diam menghadapi bencana. Namun hal itu tidak berarti bahwa kewajiban sesama warga bangsa untuk saling membantu, menjadi hilang.

Rasa kesetiakawanan, bahkan jauh lebih besar daripada apa yang telah saya sebutkan, yakni perasaan solidaritas terhadap nasib yang menimpa umat manusia. Kalau kita memasuki bidang ini, tidak ada lagi pertimbangan kebangsaan, keagamaan, politik dan sosial budaya. Kita wajib berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana Tuhan telah berbuat kepada diri kita masing-masing. Jika musibah terjadi di ujung dunia yang tidak kita ketahui persis di mana letaknya, maka jika kita mampu dan dapat berbuat, maka kita wajib untuk membantunya.

Momentum Hari Pahlawan
Peran masyarakat dan organisasi sosial sangat penting untuk membangun kesetiakawanan sosial tersebut. Semangat kebersamaan itu juga membangun kesetiakawanan sosial. Diharapkan, peringatan Hari Pahlawan yang diperingati pada 10 November dapat menumbuhkan kesadaran dan rasa kesetiakawanan.

Hari Pahlawan diharapkan menjadi momentum untuk menggerakkan seluruh komponen bangsa dan menumbuhkembangkan jiwa serta semangat kepahlawanan sejak usia dini.

Di samping itu juga diharapkan dapat mendorong semangat serta kepedulian terhadap sesama warga yang mengalami masalah sosial. Pada hakekatnya nila-nilai kepahlawanan menjadi perekat dan unsur pendorong untuk membangun dan mengembangkan solidaritas sosial sebagai karakter bangsa.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan salah satu wujud penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa perjuangan para pahlawan, perintis kemerdekaan dan pejuang sekaligus sebagai upaya meningkatkan pelestarian dan pendayagunaan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan sosial serta memantapkan wawasan kebangsaan.

Dari semua uraian diatas, terkait dengan kesetiakawanan sosial, tidak ada salahnya bila kita coba mengingat kembali Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila 
 
Nilai-nilai dari Sila-sila Pancasila tersebut, yaitu:
Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
    menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Persatuan Indonesia
  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan
  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
sumber : diolah dari
http://e-dukasi.net

Senin, 19 Desember 2011

Setiap Tahun Lahan Pertanian Alami Penyusutan

Seiring dengan perkembangan jaman, lahan sawah produktif di Kota Blitar semakin berkurang, rata-rata lahan sawah tersebut menjadi  perumahan.
Kondisi ini diakui oleh Adam Bachtiar, Kabid Informasi dan Komunikasi Dinas Pertanian Kota Blitar saat dikonfirmasi di kantornya Kamis (15/12). Kondisi lahan sawah produktif untuk tanaman pangan dinilai semakin memprihatinkan. Setiap tahun rata-rata mengalami penyusutan sekitar 10. Hektar. Berdasarkan data terbaru yang ada di Dinas Pertanian hingga bulan November 2011, lahan sawah di Kota Blitar hanya ada 1.130 hektar.

Adam menambahkan, penyusutan lahan sawah ini akibat semakin pesatnya pembangunan fisik atau infrastruktur yang menggunakan lahan sawah. Namun ke depan Dinas Pertanian akan melakukan pengetatan regulasi. Sehingga batas minimum lahan sawah di Kota Blitar 700 hektar.
Sementara itu Syaiful Maarif, Wakil Ketua DPRD Kota Blitar saat dikonfirmasi terkait kondisi ini mengatakan, pihaknya sangat prihatin dan menyayangkan atas menyusutnya lahan pertanian yang ada di Kota Blitar. Untuk itu pihaknya meminta agar eksekutif membatasi perijinan penggunaan lahan untuk proyek bangunan.

Sumber :
http://blitarkota.go.id

Kamis, 15 Desember 2011

Sekitar 30 Persen Pengusaha Belum Perhatikan Amdal

Meski kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dinilai sudah meningkat, jika dilihat dari banyaknya pengajuan perijinan seperti HO, dan lainya, namun menurut data yang ada di Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Blitar, masih ada sekitar 30 % pengusaha di Kota Blitar belum peduli terhadap lingkungan (amdal). Pernyataaan ini telah diungkapkan Ir. Made Sukawardika, Kepala KLH Kota Blitar saat dikonfirmasi di kantornya Selasa (13/12). Amdal merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. Namun sayang belum semua pengusaha menyadari
hal itu. Meski belum bisa menyebutkan jumlah pastinya, diperkirakan masih ada sekitar 30 % pengusaha di Kota Blitar belum peduli terhadap amdal pada setiap usahanya. Sehingga perlu peningkatan sosialisasi penyadaran kepada mereka. Sementara itu, kondisi ini menurut Agus Junaidi, anggota komisi III DPRD Kota Blitar, perlu disikapi oleh pemerintah dengan meningkatkan sosialisasi amdal kepada pengusaha. Sosialisasi kepada pengusaha itu bisa diambilkan dana dari Dana Alokasi Cukai (DAC), yang pada tahun 2012 mendatang mendapat sekitar Rp. 600 juta. Politisi dari PPP ini juga menuturkan, karena amdal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Untuk itu pihaknya berharap seluruh pengusaha bisa peduli terhadap lingkungan, dengan melakukan amdal dalam setiap usahanya.

Sumber :
http://blitarkota.go.id

Rabu, 14 Desember 2011

Beasiswa Global Bergengsi dari Australia

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Australia memberikan beasiswa bergengsi senilai 8,5 juta dollar Australia  kepada 43 warga Indonesia berprestasi untuk melanjutkan studi atau penelitian di Australia tahun depan.
Beasiswa tersebut merupakan bagian dari program Australia Awards 2012, yang bertujuan untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan keunggulan pendidikan di seluruh dunia.

Untuk Indonesia, Arab Saudi Siapkan 200 Beasiswa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi menyiapkan 200 beasiswa bagi warga Indonesia yang berniat melanjutkan studi ke berbagai universitas di negara itu, kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Al-Khayyat.

Dokter Spesialis Enggan Bertugas di Daerah Terpencil

YOGYAKARTA--MICOM: Para dokter spesialis banyak yang enggan bertugas di daerah terpencil karena kebanyakan mereka menempuh pendidikan spesialis dengan biaya sendiri. Oleh karena itu, mereka menentukan sendiri pilihan tempat bekerja.

UI Masuk 30 Besar Universitas “Terhijau” di Dunia

Universitas Indonesia tahun ini kembali menggelar pemeringkatan perguruan terbaik di dunia yang memiliki komitmen tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup di kampus. Dalam pemeringkatan tahun ini, UI mejadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam urutan 30 besar.

Selasa, 13 Desember 2011

Gara-Gara Pencemaran, 84% Ikan di Surabaya Ganti Kelamin

JAKARTA - Pencemaran air sungai berdampak buruk bagi kehidupan manusia, terutama bagi masyarakat yang mengandalkan air sungai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sadarkah kamu jika tindakan ini juga merusak ekosistem sungai, terutama ikan?

Senin, 12 Desember 2011

Wow… Limbah Ikan Disulap Jadi Pakan Unggas

JAKARTA - Jika sebelumnya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah menciptakan camilan berbahan dasar tulang ikan, kali ini inovasi pemanfaatan limbah ikan kembali mereka lakukan.

Tangani Dampak Perubahan Iklim, Perlu Partisipasi Masyarakat


Pemkot Blitar bertekad untuk terus mengedepankan partisipasi masyarakat di dalam upaya penanganan dampak perubahan iklim, dmulai pada tahun 2011 ini. Upaya ini tidak lepas dari perwujudan kerja sama Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Republik Jerman, dengan Kota Blitar menjadi salah satu pilot project-nya.

Demikian diungkapkan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Daerah (KLHD) Kota Blitar, Ir. Made Sukawardhika, Dip.L. Dia melanjutkan, sebagai salah satu daerah pilot project, Kota Blitar setara dengan 9 daerah lainnya di Indonesia, dan mendapat dukungan untuk membuat aksi rencana dampak perubahan iklim.
Selain pembuatan rencana aksi dampak perubahan iklim itu, Kota Blitar juga harus mencari solusi dan sikap akan fenomena perubahan iklim. Karena itu, masyarakat Kota Blitar telah dibekali sejumlah ahli dari Pemerintah Republik Jerman untuk mengidentifikasi permasalahan perubahan iklim yang terjadi di Kota Blitar, terangnya.
Dari pengetahuan ini, imbuh Kepala KLHD Kota Blitar, diharapkan timbul kesadaran dari masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya dampak negatif fenomena perubahan iklim ini. Laboratorium nyata untuk itu telah ditempatkan Kota Blitar di wilayah Kelurahan Pakunden melalui program Kampung Iklim.
Dipilihnya Kelurahan Pakunden tidak lepas dari kompleksnya permasalahan lingkungan hidup di sana. Kelurahan Pakunden juga dapat dikatakan sebagai miniatur Kota Blitar, karena masih kayanya potensi sumberdaya alam, tidak hanya di darat, tetapi di juga di perairan melalui beberapa sumber mata airnya, jelasnya.
Kepala KLHD Kota Blitar menambahkan, pelaksanaan program yang berkaitan dengan penanganan dampak perubahan iklim ini menjadi penting untuk dilakukan, mengingat banyaknya dampak positif yang dapat dipetik. Selain guna melestarikan lingkungan hidup dan habitat di dalamnya, juga berguna untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pada sektor pertanian misalnya, jika penanganan dampak perubahan iklim ini dapat dijalankan dengan baik, maka produksi pertanian di Kota Blitar akan mengalami peningkatan dan berpengaruh pada semakin kuatnya ketahanan pangan. Juga meminimalisasi resiko timbulnya penyakit pada bidang kesehatan, sebagai contoh lainnya, pungkasnya.

Sumber :
http://blitarkota.net

Minggu, 11 Desember 2011

2 Lokasi Andalan Ekoturisme Bengkulu

BENGKULU, KOMPAS.com - Di Provinsi Bengkulu terdapat dua lokasi ekoturisme andalan yakni Pusat Latihan Gajah Seblat dan Taman Buru Semidang Bukit Kabu.
Demikian disampaikan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora, Kamis (8/12/2011). Amon mengatakan, 80 persen jenis satwa di Sumatera ada di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat seluas 6.865 hektar. "Di PLG Seblat ada gajah, harimau sumatera, tapir, beruang madu, dan lain-lain," katanya.
Selain fauna, PLG Seblat yang berstatus Hutan Produksi Fungsi Khusus itu menyimpan kekayaan flora khas Bengkulu yaitu Rafflesia arnoldii, bunga terbesar di dunia.
Adapun di Taman Buru Semidang Bukit Kabu seluas 9.036 hektar, kata Amon terdapat di antaranya harimau sumatera, macan dahan, kucing hutan. Taman buru yang masuk wilayah Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah ini juga menjadi habitat bunga bangkai (Amorphopallus sp).
Sayangnya, saat ini Taman Buru Semidang Bukit Kabu sudah banyak dirambah. Adanya jalan poros membelah kawasan dan keberadaan enclave Padang Capo memengaruhi kelestarian hutan di taman buru ini.
Begitu juga dengan PLG Seblat yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara. Selain perambahan, potensi batu bara di kawasan PLG menyebabkan banyak pihak yang berusaha mengalihfungsikan kawasan ini.

Sumber :  KOMPAS.com

Sabtu, 10 Desember 2011

Lembaga PAUD Segera Terima Bantuan Operasional

Seperti telah disampaikan oleh Walikota Blitar beberapa waktu lalu bahwa setiap lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan diberi bantuan biaya operasional, masing-masing sebesar Rp. 500 ribu. Dan diprediksi bantuan ini akan terealisasi pada awal tahun 2012 mendatang.

Sri Winarsih, S.Pdi, ketua Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Kota Blitar saat dikonfirmasi di sela-sela kesibukanya Sabtu (10/12) mengatakan, sudah ada koordinasi dengan Dinas Pendidikan Daerah Kota Blitar bidang Pendidikan Non Formal (PNF) dan Kesiswaan. Diprediksi bulan depan bantuan ini sudah bisa terealisasi. Karena saat ini sudah proses pada tahap pencairan.



Perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Taman Asuh dan Bermain (TAB) Syuhada’ Haji Kota Blitar ini menambahkan lembaga sekolahnya dipastikan juga akan menerima bantuan nanti. Sesuai dengan pengarahan Walikota Blitar beberapa waktu lalu, bantuan  ini akan digunakan untuk operasional lembaga. Yaitu untuk membantu pembelian alat tulis kantor atau sarana yang lain. Menurutnya, bantuan seperti ini cukup diperlukan oleh lembaga-lembaga PAUD, karena lembaga ini sangat membantu dalam hal operasional lembaga.


Adapun untuk jumlah lembaga PAUD yang ada di Kota Blitar mencapai kisaran 68 lembaga. Jika bantuan dana telah direalisasikan, sejumlahlah lembaga bisa dipastikan mendapat bantuan yang sama.


Sumber :
http://blitarkota.go.id

Selasa, 06 Desember 2011

Gelombang Tinggi, Nelayan Nekat Melaut

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Gelombang tinggi dan cuaca buruk mulai melanda perairan di selat Bali dan Samudera Indonesia. Namun ratusan nelayan berperahu tradisional di Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tetap nekat melaut karena tergoda hasil tangkapan yang melimpah.

19 Pekerja di Pabrik Pengepakan Ikan Keracunan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 19 pekerja di pabrik pengepakan ikan PT Dharma Samudera, di Jl RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami keracunan, Senin (19/3/2012).
Semula para pekerja itu dievakuasi ke Puskesmas Kebon Bawang, tetapi kemudian dibawa ke RSUD Koja. Para pekerja mengeluh sesak napas, pusing, mual, dan juga mengalami muntah. Mereka mengaku, mulai merasa mual satu jam setelah masuk kerja, yakni sekitar pukul 08.00.

Sabtu, 03 Desember 2011

Lokasi Usaha Walet Tak Sesuai Peruntukan

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Pembangunan usaha sarang burung walet di Kalimantan Tengah yang menyalahi peraturan, masih berlangsung. Keberadaan bangunan yang didirikan secara semrawut, disebabkan sanksi tak diterapkan secara tegas sehingga tidak ada efek jera.
Wakil Ketua DPRD Kalteng, Arief Budiatmodi, Palangkaraya, Sabtu (3/12/2011) ini, mengatakan, usaha sarang walet dibangun di tempat-tempat dengan izin mendirikan bangunan (IMB) untuk kantor, perumahan, atau toko. Usaha itu tentu tak sesuai peruntukannya.

Kamis, 01 Desember 2011

Mau Menikah Pun Jadi Korban Koruptor

JAKARTA, KOMPAS.com Survei indeks persepsi korupsi Indonesia oleh Transparency International yang diluncurkan di Jakarta, Kamis (1/12/2011), menempatkan Indonesia di peringkat 100 dari 183 negara, bersama Argentina, Benin, Burkina Faso, Djibouti, Gabon, Madagaskar, Malawi, Meksiko, Sao Tome-Principe, Suriname, dan Tanzania.